Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2018

Apa Tugas Personal Selling [Sales Person] ?

Sumber: noobpreneur.com Salesperson  yang efektif lebih dari sekedar memiliki naluri dalam penjualan, namun mereka dapat dilatih sehingga memiliki kemampuan dalam metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. S alesperson  fokus pada komunikasi interpersonal, memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen, membentuk dan menjaga hubungan dengan konsumen, dan unit analisisnya ada pada tim penjualan. Berikut adalah tugas-tugas personal selling -   salesperson , yaitu: 1. Mencari calon pembeli ( prospekting ) Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya. 2. Komunikasi ( communicating ) Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat. 3. Penjualan ( selling ) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

Implementasi Customer Relationship Management Dalam Perusahaan Unilever Indonesia Tbk.

Sumber: InboundID Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45 juta per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan 255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan AstuteSolusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan mudah membaca tanggap

Variasi Customer Relationship Management [CRM]

Memimpin pasar penyedia software CRM tingkat atas seperti Siebel, Vantive, dan Clarify serta vendor ERP seperti Baan Co. dan Oracle Corp. Kelima vendor teratas ini memberikan kontribusi untuk 40 persen keseluruhan keuntungan CRM, dengan memimpin pasar yang terus tumbuh dengan pesat dan mencapai 90% di tahun 1998. Berikut ini adalah variasi  Customer Relationship Management , yaitu: 1. Operasional Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office , seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimpan dalam sejarah kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan. 2. Penjualan Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivita

Tujuan dan Manfaat Customer Relationship Management [CRM]

Menurut Kalakota dan Robinson (2001 ), tujuan  Customer Relationship Management ,  yaitu : Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan CRM ( Customer Relationship Management ) dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Mendorong Loyalitas pelanggan

 Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik via web, call center , ataupun lewat staff pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsistensi dan aksepsibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih baik dengan berbagai informasi penting mengenai pelanggan itu. 2. Mengurangi Biaya Dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi CRM juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih

Membangun Customer Relationship Management [CRM]

Menurut Kalakota dan Robinson (2001) , tahapan Customer Relationship Management ada 3 yaitu :

 1. Mendapatkan Pelanggan Baru ( Acquire )

 Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
 2. Meningkatkan Hubungan Dengan Pelanggan Yang Telah Ada ( Enhance) 

 Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya ( customer service ). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan ( reduce cost ).
 * cross selling adalah teknik menjual produk atau jasa dengan cara menawarkan produk- produk lainnya yang berbeda.  Contoh:  ketika anda berbelanja ke Alfamart, kasir akan menawarkan pulsa atau barang-barang promo lainnya di Alfamart.  ketika anda membeli makan di KFC, kasir akan menawarkan CD lagu-lagu yang dijual di KFC. *u

Apa Itu Customer Relationship Management [CRM] ?

Customer Relationship Management (CRM) adalah istilah dalam industri informasi untuk metodologi, software, dan biasanya kemampuan internet yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang lebih terorganisir. CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinkan untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan. CRM mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Pada era saat ini, implementasi CRM selalu akan menggunakan teknologi informasi untuk menarik pelanggan baru yang mengguntungkan, hingga mereka memiliki

5 Aspek Penting Personal Selling

Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling : 1. Professionalism (Profesionalisme) 2. Negotiation (Negosiasi) 3. Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) 4. Selling Person Pole (Peran penjual pribadi) 5. Managerial 1) PROFFESINALISM Professionalisme seorang   salesperson  dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para  salesperson  untuk bekerja se-efektif mungkin dalam seni menjual. Salesperson   yang baik bukan hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan salesperson . Sekarang, banyak perusahaan menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan salesperson- nya. Mereka diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan mereka

Bentuk-Bentuk Personal Selling

Menurut Djasmin Saladin dan Yevis Merti Oesman (1994 : 195) terdapat tiga bentuk dari personal selling , yaitu: 1. Retail Selling Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani konsumen yang datang ke toko atau perusahaan. 2. Field Selling Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain-lain. 3. Executive Selling Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan. Didalam suatu perusahaan bentuk – bentuk personal selling tersebut kadang digunakan secara bersama sama – sama dan kadang hanya menggunakan salah satu bentuk saja. Hal tersebut disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar yang dituju, dan kemampuan perusahaan. Tetapi bentuk manapun yang dipilih, perusahaan harus menentukan bentuk yang paling cocok dan efektif dalam mencapai sasaran.

Sifat-Sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler (1997 :224) dalam bukunya manajemen pemasaran , personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memiliki tiga sifat khusus, yaitu : 1.Konfrontasi Personal ( Personal Confrontation ) Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 2. Pengembangan (C ultivation ) Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan. 3. Tanggapan ( Response ) Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.  

Apa Itu Personal Selling?

Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya. Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada. Berikut beberapa definisi mengenai Person

Media dan Public Relations

Iklan pada dasarnya adalah bentuk komunikasi antara produsen dengan konsumen yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai suatu produk tertentu kepada konsumen, dengan harapan setelah mengetahui informasi tersebut dapat mengubah perilaku konsumen. Perubahan perilaku yang diharapkan adalah konsumen menjadi lebih tertarik dengan produk yang diiklankan dan bersedia melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Oleh karena itu sebenarnya iklan sangat bermanfaat baik bagi produsen maupun konsumen.Sebagai suatu bentuk komunikasi, terdapat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan, sedangkan komunikan adalah pihak yang menerima pesan. Agar suatu komunikasi dapat berhasil, kedua pihak harus mempunyai kesamaan pengalaman ( field of experience ) dan kerangka acuan ( frameof reference ). Salah satu dari perlunya kesamaan dalam pengalaman adalah dalam hal bahasa. Komunikasi antara dua orang dengan bahasa yang b

The Diferences of Direct Selling and Direct Marketing

According to  aseanews.com  the differences of direct selling and direct marketing. Many times, direct marketing and direct selling get lumped into the same category since there is some overlap between the two practices. There are, however, 4 notable differences that set these two apart. What Is Direct Selling? Direct selling is characterized by a consultant or representative that utilizes their personal connections to sell a product or service directly to consumers and is compensated for the sales they make. Direct selling is based on making and keeping personal relationships with the people you sell to, encouraging repeat business from customers. The one-on-one communication with your customers makes selling a product that much easier since you can pull from personal experience to give examples of ways to use the product and share your impressive results. What Is Direct Marketing? Direct marketing is focused on advertising a product with the hopes that the advertisemen

Sejarah Direct Selling

Dalam sejarah bisnis ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnell . McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah.                                                                                                                                                                  Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling . Kemudian Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggo

Apa Itu Direct Selling?

Menurut Asosiasi Penjualan Langsung Indonesi a, penjualan langsung atau direct selling adalah metode penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan iuran keanggotaan yang wajar. Pada dasarnya menjajakan ( peddling ) adalah bentuk tertua dari direct selling modern mencakup penjualan yang dilakukan melalui rencana penjualan per partai, demonstrasi, dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Definisi buku teks menjajakan ( peddling ) adalah: “presentasi pribadi langsung, demonstrasi, dan penjualan produk dan layanan kepada konsumen, biasanya di rumah mereka atau di lokasi kerja mereka.” Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) melihat ada dua bentuk penjualan langsung antara lain: Single Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat) , maksudnya adalah: Metode pemasaran barang dan/atau ja

Brand Equity [Ekuitas Merek]

Menurut Hermawan (2012:57) , ekuitas merek atau brand equity adalah seperangkat asset dan kepercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama atau simbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi perusahaan maupun pelanggan. Ekuitas merek bagi pelanggan memberikan nilai dalam memperkuat pemahaman mereka akan proses informasi, memupuk rasa percaya diri dalam pembelian, serta meningkatkan pencapaian kepuasan. Sementara, ekuitas merek bagi perusahaan dapat mempertinggi keberhasilan program pemasaran dalam memikat konsumen baru atau merangkul konsumen lama. Berikut ini adalah unsur-unsur dari ekuitas merek, yaitu: 1.  Kesadaran Merek ( Brand Awareness) Menurut Aaker (1991:61) , brand awareness adalah kemampuan diri seseorang ( potential buyer ) untuk mengenali atau mengingat suatu merek yang merupakan bagian dari suatu kategori produk. Brand awareness terdiri dari aset tak berwujud ( intangible aset ), nama ( imag