Berikut ini adalah unsur-unsur dari ekuitas merek, yaitu:
1. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Menurut Aaker (1991:61), brand awareness adalah kemampuan diri seseorang (potential buyer) untuk mengenali atau mengingat suatu merek yang merupakan bagian dari suatu kategori produk. Brand awareness terdiri dari aset tak berwujud (intangible aset), nama (image) perusahaan, merek, simbol, slogan, persepsi kualitas, kepedulian merek, basis pelanggan, sumberdaya seperti hak paten, hubungan dengan dengan dealer. Aset-aset dari brand awareness ini dapat diciptakan melalui empat nilai ini, yaitu (Hermawan,2012:57):
Sebuah dasar di mana asosiasi lain dapat dikaitkan terhadap merek.
Brand awareness dapat menyebabkan timbulnya asosiasi sesesorang.
Keakraban atau kesukaan (familiarity/liking).
Secara umum, konsumen akan lebih menyukai brand yang akrab bagi mereka.
Subtansi atau komitmen.
Semakin tinggi kesadaran atas suatu merek menunjukan semakin tinggi komitmen dari merek tersebut. Promosi yang dilakukan perusahaan secara terus-menerus akan menyebabkan konsumen mengenali merek tersebut.
Merek yang menjadi bahan pertimbangan.
Pada proses ini, informasi merupakan sumber dari pemilihan tersebut. Merek yang pertama dibenak konsumen menjadi bahan pertimbangan (brand to consider).
2. Citra Merek (Brand Image/Brand Description)
Citra merek atau brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono,2005:49). Menurut Kotler (2002:225), citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat dan citra adalah persepsi yang relative konsisten dalam jangka panjang (enduring perception).3. Respon Terhadap Merek (Brand Response/ Loyalty)
Brand respon merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek (Hermawan, 2012:58). Berikut tingkatan loyalitas, yaitu:
- Tingkatan loyalitas yang paling dasar: pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek apapun yang ditawarkan.
- Tingkatan kedua: para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan.
- Tingkat ketiga: orang-orang yang puas, namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam jangka waktu, uang, atau resiko berhubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain.
- Tingkat keempat: konsumen benar-benar menyukai merek tersebut.
- Tingkat teratas: para pelanggan yang setia.
4. Hubungan Dengan Merek (Brand Relationship/ Association)
Brand Relationship merupakan sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.Keempat ekuitas merek diatas dipercaya mampu mempengaruhi alasan pembelian konsumen serta nilai tambah yang dimiliki suatu merek produk tertentu yang diterima oleh konsumen yang dapat menimbulkan perasaan tertentu bagi pribadi konsumen. Ekuitas merek yang positif dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap konsumen, dan juga sebaliknya, ekuitas merek yang negatif dapat mengurangi loyalitas pelanggan (Dolnicar,dkk. 2005).
Comments
Post a Comment