Skip to main content

Variasi Customer Relationship Management [CRM]

Top viewTop view of manager and employee doing teamwork in business office , looking at charts on laptop display


Memimpin pasar penyedia software CRM tingkat atas seperti Siebel, Vantive, dan Clarify serta vendor ERP seperti Baan Co. dan Oracle Corp. Kelima vendor teratas ini memberikan kontribusi untuk 40 persen keseluruhan keuntungan CRM, dengan memimpin pasar yang terus tumbuh dengan pesat dan mencapai 90% di tahun 1998. Berikut ini adalah variasi Customer Relationship Management, yaitu:

1. Operasional

Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimpan dalam sejarah kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.

2. Penjualan

Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.

3. Analitik

Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling, up-selling, item informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan.

4. Intelijen Penjualan

Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah sejenis dengan similar to analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk alat penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.

5. Manajemen Kampanye

Campaign management mengkombinasikan elemen antara CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok target dengan kriteria tertentu menggunakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan menganalisis statistik kampanye.

6. Kolaboratif

Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.

Keuntungan yang lain termasuk :
  1. Memberikan tanggapan yang lebih cepat terhadap permintaan pelanggan.
  2. Meningkatkan efisienis melalui otomatisasi.
  3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang pelanggan.
  4. Memperluas pemasaran atau peluang untuk melakukan penjualan bersilang.
  5. Mengenali pelanggan yang paling menguntungkan.
  6. Menerima masukan pelanggan yang akan memberikan produk atau layanan yang baru.
  7. Melakukan pemasaran satu per satu .
  8. Mendapatkan informasi yang bisa dibagikan dengan rekan bisnis perusahaan.


Comments

  1. terimakasih. sangat beragam bentuk software CRM yang ada saat ini. artikel ini sangat membantu bisa dijadikan sebagai referensi.

    ReplyDelete
  2. terimkasih infonya, memang software CRM sangat dibutuhkan untuk mengelola database pada perusahaan besar

    ReplyDelete
  3. Informasi yang sangat jelas dan sangat mudah untuk saya pahami. software CRM adalah sistem yang sangat masyarakat butuhkan untuk mengelola bisnisnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

5 Aspek Penting Personal Selling

Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling : 1. Professionalism (Profesionalisme) 2. Negotiation (Negosiasi) 3. Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) 4. Selling Person Pole (Peran penjual pribadi) 5. Managerial 1) PROFFESINALISM Professionalisme seorang   salesperson  dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para  salesperson  untuk bekerja se-efektif mungkin dalam seni menjual. Salesperson   yang baik bukan hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan salesperson . Sekarang, banyak perusahaan menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan salesperson- nya. Mereka diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan mereka

Apa Tugas Personal Selling [Sales Person] ?

Sumber: noobpreneur.com Salesperson  yang efektif lebih dari sekedar memiliki naluri dalam penjualan, namun mereka dapat dilatih sehingga memiliki kemampuan dalam metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. S alesperson  fokus pada komunikasi interpersonal, memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen, membentuk dan menjaga hubungan dengan konsumen, dan unit analisisnya ada pada tim penjualan. Berikut adalah tugas-tugas personal selling -   salesperson , yaitu: 1. Mencari calon pembeli ( prospekting ) Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya. 2. Komunikasi ( communicating ) Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat. 3. Penjualan ( selling ) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

Sifat-Sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler (1997 :224) dalam bukunya manajemen pemasaran , personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memiliki tiga sifat khusus, yaitu : 1.Konfrontasi Personal ( Personal Confrontation ) Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 2. Pengembangan (C ultivation ) Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan. 3. Tanggapan ( Response ) Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.