Menurut Kalakota dan Robinson (2001), tahapan Customer Relationship Management ada 3 yaitu :
1. Mendapatkan Pelanggan Baru (Acquire)
Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
2. Meningkatkan Hubungan Dengan Pelanggan Yang Telah Ada (Enhance)
Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).
*cross selling adalah teknik menjual produk atau jasa dengan cara menawarkan produk- produk lainnya yang berbeda.
Contoh:
- ketika anda berbelanja ke Alfamart, kasir akan menawarkan pulsa atau barang-barang promo lainnya di Alfamart.
- ketika anda membeli makan di KFC, kasir akan menawarkan CD lagu-lagu yang dijual di KFC.
*up selling: teknik menjual produk tertentu agar bernilai jual lebih dengan tambahan manfaat, keunggulan atau garansi yang dirasa lebih menguntungkan pembeli.
Contoh:
- Apple Store, ketika anda membeli produk mac book, anda akan ditawarkan untuk membeli aplikasi-aplikasi tambahan untuk menunjang mac book tersebut.
- Xiomi, ketika anda membeli handphone xiomi, anda akan ditawarkan jenis-jenis handphone xiomi yang lebih baik dengan teknologi yang lebih canggih namun harganya lebih mahal dari pada produk yang anda akan beli.
3. Mempertahankan Pelanggan (Retain)
Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
Untuk membangun strategi Customer Relationship Management yang efektif, ada 4 langkah penting yang harus dilakukan yaitu :
Untuk membangun strategi Customer Relationship Management yang efektif, ada 4 langkah penting yang harus dilakukan yaitu :
- Mengidentifikasi karakteristik dari setiap pelanggan.
- Membuat model dari nilai setiap segmen pelanggan.
- Menciptakan strategi yang proaktif dan rencana pelaksanannya atau metoda bisnisnya, yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan, dimulai dengan segmen pelanggan yang paling potensial.
- Mendesain ulang struktur perusahaan sepanjang diperlukan, proses kerja, teknologi dan sistem penghargaan untuk pelanggan dalam rangka mengimplementasikan strategi peningkatan hubungan dengan pelanggan.
Sebuah riset melaporkan 60% - 75% implementasi solusi CRM gagal. Kompleksitas CRM, bukan pada sistem aplikasinya, melainkan pengintegrasiannya dalam proses bisnis. Maksudnya, bagaimana mengintegrasikan semua data pelanggan ke dalam sistem, sehingga mempermudah perusahaan menjadi totally customer centric.
Sebelum membangun solusi CRM, perusahaan harus mengawalinya dengan mulai membangun database pelanggan dan perbaikan proses bisnis lewat penerapan sistem Enterprise Resources Planning (ERP). Mereka juga harus menyiapkan SDM-nya serta mengubah budaya kerja dan kebiasaan. CRM bukan sebatas Call Center, melainkan konsep pengelolaan pelanggan berdasarkan produk life cycle. Agar mempunyai nilai tambah, solusi CRM harus terintegrasi dengan bagian lain, seperti penjualan, pemasaran, call center, dan website.
Comments
Post a Comment