Skip to main content

Ide Kreatif Sales Promotion

Related image
Sumber Gambar: conversionxl.com

1. Advertorial

Advertorial terdiri dari dua kata, yakni advertising dan editorial. Advertising mengandung makna upaya persuasif untuk menggaet konsumen. Sedangkan editorial merupakan suara atau opini resmi dari redaksi. So, advertorial adalah upaya promosi atau iklan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan pendekatan jurnalistik.

Apa isinya? Isinya bisa berupa aktivitas perusahaan, produk, layanan, hingga nilai-nilai yang diusung perusahaan.

Terkait produk, biasanya advertorial mengusung soft selling. Di sini, biasanya tak disebut harga secara vulgar, tapi lebih mengedepankan soal fungsionalitas, kelebihan, dan benefit untuk konsumen

2. All U Can Eat

All u can eat atau yang populer dengan AUCE merupakan cara menarik konsumen yang hanya bisa dilakukan oleh para pemilik restoran atau rumah makan. Simpelnya, restoran menetapkan satu harga tertentu dan untuk sekali bayar agar konsumen bisa menikmati semua jenis makanan dan minuman yang tersaji di restoran itu.

Secara penyajian, biasanya berbentuk buffet atau prasmanan. Harga penawaran all u can eat biasanya lebih mahak dari pada umumnya. Kadang, resto menambah iming-iming dengan menyediakan diskon untuk anak-anak di bawah lima tahun. Tapi, jangan kamu protes bila restoran ini tak menyertakan minuman dalam penawaran all u can eat.

3. Auction atau Lelang

Lelang merupakan strategi meningkatkan penjualan yang mana para pembeli berkesempatan menawarkan harga dan penawar harga tertinggi akan mendapatkan barang yang dilelang.

Untuk barang bernilai seni biasanya penawarannya selangit. Barang yang dilelang biasanya terbatas atau limited edition. Dengan ini, orang yang berhasil mendapatkan barang yang dilelang punya rasa kebanggaan.

Saat ini, lelang biasa dilakukan oleh para pemain e-commerce. Ada pula merek yang melakukan lelang untuk produk spesialnya, seperti produk ke-100, ke-1.000, dan sebagainya.

4. Balloon Payment

Apakah kamu pernah ditawari pembayaran model balloon payment oleh sales mobil atau properti? Lalu, kamu bertanya-tanya apakah ini? Ini merupakan cara pembayaran kredit yang menerapkan model pembayaran ringan di depan dan pelunasan di belakang.

Detailnya, nilai yang harus dicicil konsumen dibagi menjadi dua, 50% 50%. Konsumen menyicil 50% pertama saja untuk masa tenor tertentu dengan bunga yang berlaku saat itu. Sisanya, konsumen diberi pilihan, apakah akan bayar secara tunai atau kembali menyicil dengan tenor tertentu pula dan bunga yang berlaku saat itu.

5. Benefit Coupon/Voucher

Memberikan iming-iming berupa kupon, voucer, atau sejenisnya juga menjadi cara yang sering dipakai para penjual. Kupon potongan harga bisa beragam bentuknya. Ada yang untuk pembelian berikutnya di toko yang sama, bisa juga untuk produk tertentu, atau belanja di supermarket tertentu.

Intinya, pemberian ini bisa menjadi jalan bagi penjual untuk memanjakan konsumen. Di sisi lain, volume penjualan juga bisa ditingkatkan.

6. Bonus

Siapa yang tidak senang mendapatkan bonus? Semua orang pasti menyukainya. Tak heran, bonus menjadi salah satu taktik andalan untuk menarik konsumen.

Meski nilai dari bonus yang diberikan tidak seberapa, tetap saja ia menjadi daya tarik tersendiri. Katakanlah, belu deterjen dapat piring cantik. Sudah dipastikan para ibu rumah tangga menyukainya.

Selain itu, bonus juga bisa menjadi sarana untuk membangun loyalitas pelanggan.

7. Bundling

Menawarkan promo secara bundling biasanya dilakukan dengan menjual dua produk atau merek berbeda dalam satu paket dengan harga yang lebih murah.

Tujuannya untuk meningkatkan penjualan sekaligus menghemat bujet promosi.

Konsumen pun senang dengan harga lebih murah ini. Belum lagi kalau mereka memeroleh bonus lainnya.

8. Buy One Get One

Menggelar taktik penjualan buy one get one sebenarnya susah-susah gampang. Penjual harus jeli melihat antara biaya produksi dan marjin yang diperoleh untuk menetapkan harga. Maksudnya, harga yang dipatok telah menutup biaya produksi untuk dua item produk. Biasanya, harga dalam program ini sedikit lebih tinggi daripasa beli satuan.

Pada sisi konsumen, secara otomatis terseleksi hanya untuk mereka yabg membutuhkan dua item produk. Namun, dapat diakali dengan mengajak teman untuk patungan. Toh, nominal yang dikeluarkan masih lebih rendah bila beli satu item saja.

9. Cash Installment

Ketika membeli properti atau mobil biasanya konsumen akan mendapat penawaran down payment (DP) yang dicicil tunai dalam beberapa kali.

Cara ini, sebenarnya untuk mengakali aturan yang mewajibkan nilai DP harus sekian puluh persen dari harga. Namun, cicilan bertahap ini bisa juga diterapkan untuk harga produk itu, bukan untuk DP saja.

Bagi penjual, cicilan DP ini bisa mengikat pembeli. Konsumen senang karena bisa mengatur cash flow-nya. Konsumen tak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar seketika.

10. Cashback

Model promosi cahsback adalah memberikan sejumlah uang tunai dalam nominal atau persentase tertentu kepada pembeli. Kurang lebih mirip dengan potongan harga. Hanya saja, walaupun bernama cashback, pada praktiknya pembeli tidak benar-benar mendapatkan uang tunai.

Biasanya promonya berbunyi: dapatkan cashback senilai X. Artinya, sah saja penjual memberikan cashback dalam wujud barang yang harganya senilai X tersebut.

Setelah e-commerce menjamur, cashback pun tidak diberikan tunai. Para pemain e-commerce memberikan dalam bentuk deposit atau poin yang bisa dibelanjakan di transaksi berikutnya.

11. Clearance Sale

Program ini tidak datang tiap saat karena alasan khusus ketika menggelarnya. Umumnya, program promo ini terjadi ketika satu outlet ditutup, entah karena bangkrut atau pindah lokasi. Tapi, bisa juga untuk menghabiskan stok lama agar tidak memenuhi gudang. Belakangan, program ini dilakukan di hari terakhir pameran.

Apakah penjual rugi? Tentu tidak karena sudah pasti harga yang ditetapkan sudah dihitung. Selain itu, ketika melakukan jual habis dengan diskon besar ini biasanya penjual sedang mengejar poin dari distributor atau prinsipal. Pembeli pun untung bisa mendapat produk dengan harga miring.

12. Co-Branding

Strategi co-branding merupakan strategi yang melibatkan aliansi antara dua brand dalam mensinergikan pemasaran mereka. Di sini, akan selalu ada brand utama yang menjadi header dan brand penguat sebagau modifier.

Aliansi ini bisa membuahkan produk atau layanan dengan perpaduan kedua nama brand. Untuk menentukan siapa yang menjadi header brand, pemain harus melihat kecocokan kategori produk brand dengan kategori produk yang di-cobranding.

13. Collaboration

Kolaborasi merupakan cara yang strategis untuk berbisnis di era sharing economy. Ketika dua atau lebih brand berkolaborasi, brand mereka secara otomatis diperkenalkan pad target market partner kolaborasi itu. Selain dapat meningkatkan brand awareness, cara ini juga dapat membuka berbagai peluang target market baru yang belum terjamah jika brand itu bekerja secara mandiri.

14. Collectable Item

Meski tergolong sebagai cara promosi lawas, collectable item merupakan sarana promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Dengan embel-embel ini, konsumen akan memperoleh kepuasan dan kebanggaan tersendiri ketika memiliki produk ini.

Contohnya, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk meluncurkan emas batangan edusi tahun baru Imlek 2569 yang jatuh pada Februari 2018 lalu. Sesuai dengan shio tahun ini, Antam membuat motif shio anjing tanah dengan berat 88 gram dan kandungan emas 99,99%. Harganya juga eksklusif.

15. Company Birthday

Cara ini cukup sering digunakan oleh perusahaan. Contohnya adalah Bank Central Asia (BCA). Perusahaan perbankan ini selalu memberikan diskon senilai usia mereka pada setiap perayaan ulang tahun perusahaan.

Misalnya, diskon 61% untuk berbagai produk di ulang tahun BCA yang ke-61.

Teknik ini dapat menarik calon konsumen untuk selalu menunggu momen ulang tahun di setiap tahun. Cara ini sekaligus dapat meningkatkan kesetiaan konsumen pada brand.

16. Comparison Price

Menggelar program penjualan dengan perbandingan harga jamak dilakukan oleh pelaku industri ritel online. Upaya ini dinilai mampu menjaga retensi pelanggan agar tidak berpaling ke brand lain, khususnya industri yang dikelilingi konsumen oportunis.

17. Competition

Ini merupakan salah satu cara yang digunakan brand dalam melakukan strategi pemasaran. Hakikat manusia yang tak pernah puas mendorong mereka selalu terpacu untuk berkompetisi. Memenangkan sebuah kompetisi untuk meraih title atau reward dapat menarik calon konsumen untuk bergabung.

Saat membuat sebuah kompetisi, pastikan temanya memiliki kedekatan dengan target market.

18. Contest

Tak sedikit konsumen yang senang mengikuti sebuah kontes berhadiah dari sebuah brand. Motivasi mereka pun beragam. Alasannya, karena hasil kontes dipamerkan dalam sebuah pameran atau panggung, mereka ingin meningkatkan eksistensi, kebanggaan, atau sekadar ingun mendapatkan hadiah.

19. Credit Card

Dengan berkolaborasi bersama perbankan, merek bisa memberikan nilai lebih bagi konsumennya. Situs belanja online Elevenia, misalnya, memberikan diskon 11% bagi pengguna kartu kredit dan debit Bank Mandiri. Di sini, konsumen bisa mendapatkan produk dengan harga lebih murah. Sedangkan produsen bisa meningkatkan penjualannya.

20. Cross Sell

Berbeda dengan up-selling, cross selling merupakan seni menjual produk atau jasa secara bersamaan. Contohnya, kedai kopi Starbucks atau Maxx Coffee sering melakukan teknik ini. Ketika konsumen datang untuk membeli satu cup minuman, para barista akan menawari konsumen untuk menambah sedikit biaya agar bisa memperoleh produk makanan tertentu hingga aksesori seperti gelas.

Sederhananya, teknik ini difungsikan untuk memengaruhi konsumen agar membeli pelengkap dari produk awal yang mereka beli. Cara ini cukup efektif digunakan, apalagi si penjual memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

21. Customer's Birthday

Momen ulang tahun merupakan hal spesial bagi setiap orang di muka bumi ini. Tak jarang, orang yang sedang ulang tahun akan dibanjiri ucapan, hadiah, dan aneka kejutan. Dan, itu semua menjadi pengalaman tersendiri yang menyenangkan bagi yang ulang tahun.

Sebagai brand yang memposisikan diri sebagai human, perusahaan hendaknya meniru hal tersebut. Perusahaan memberikan pengalaman spesial di hari ulang tahun konsumennya. Misalnya, Bank BNI mengirimkan paket kue ulang tahun kepada nasabah prioritasnya di hari spesial tersebut. Atau, sebuah resto yang menggratiskan menu bagi konsumen pada hari ulang tahunnya. Dan, masih banyak cara memberi kejutan untuk pelanggan.

22. Customer's Name

Pujangga klasik William Shakespeare pernah berujar: "Apalah arti sebuah nama?" Namun, kita menyadari pentingnya sebuah nama. Bahkan, siapa yang tidak senang kalau dirinya disapa dengan namanya. Nama mengusung sesuatu yang personal bagi setiap orang

Sebab itu, menyapa dengan nama adalah awal tahap awal untuk masuk ke kehidupan personal orang.

Hal yang sama juga bisa dilakukan brand dalam memperlakukan konsumennya. Ini juga bisa menjadi bahan utama menyusun ide sales yang kreatif.

Mungkin Anda masih ingat ketika Burger King dan Wings Stop memberikan diskon khusus bagi konsumen yang memiliki nama tertentu, seperti Anto, Budi, Wati, dan sebagainya?

Produsen senang jualannya laku dan unik. Konsumen juga senang sekaligus berpotensi loyal.

23. Difabel

Sebagian brand sering memberikan promo khusus bagi penyandang disabilitas. Cara ini selain sebagai bentuk kepedulian, juga bisa membentuk brand image yang positif. Perlu cara untuk mengkomunikasikan pesan secara kreatif dan menyentuh

24. Discount

Potongan harga selalu memarik bagi calon pembeli. Pada dasarnya, calon konsumen akan lebih tertarik melihat produk dengan harga diskon dibandingkan dengan harga normal. Untuk mengundang rasa penasaran dan daya tarik bagi calon konsumen lebih jauhh, bisa pakai diskon tambahan, seperti 50% + 20%.

25. Door-to-Door Salesperson

Meski terbilang konvensional, teknik pemasaran door-to-door salesperson masih digunakan hingga saat ini. Teknik pemasaran yang menawarkan produk atau jasa dari pintu ke pintu ini dapat berjalan efektif apabila dilakukan pada lokasi, waktu, konsumen, dan teknik komunikasi yang tepat.

Dalam melakukan teknik ini, pemasar harus memastikan apa yang mereka tawarkan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika tidak, teknik ini hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga.

Seratus ide salespromo yang sedang Anda baca ini adalah alternatif yang bisa dicoba. Tinggal pilih mana saja yang paling cocok dan relevan dengan segmen Anda.

26. e-Coupon

Perkembangan teknologi harus diadaptasi, termasuk dalam pengaplikasian ide promosi. Cara konvensional dengan menggunakan kertas atau kartu bisa diganti dengan sentuhan teknologi, berupa kupon elektronik. Selain menghemat biaya, juga membuat proses transaksi efisien, plus memberikan experience tertentu bagi pelanggan.

27. Email Blast

Salah satu cara promosi yang umum dilakukan adalah dengan mengirim email blast. Dengan email blast, pemasar bisa menyasar banyak target market dalam waktu bersamaan. Asal tahu saja, cara ini tidak selalu efektif. Para pemasar harus memperhatikan isi konten dari email blast tersebut.

Pastikan isi kontennya menarik, ringkas, mudah dipahami. Jangan lakukan ini terlalu sering, karena pelanggan bisa jenuh dan tidak mau baca email yang sering dianggap spam ini.

28.Endorser

Endorser merupakan cara promosi yang belakangan gemar digunakan oleh pemilik brand. Namun, melakukan teknik promosi ini perlu kehati-hatian. Konsumen kini semakin cerdas. Mereka tidak mudah untuk menerima bentuk promosi yang terang-terangan alias hardselling.

Tak hanya itu, ketepatan dalam memilih endorser agar cocok dengan identitas brand juga penting. Jangan terjebak pada endorser yang cuma memiliki banyak follower tetapi tidak cocok dengan karakteristik brand tersebut.

29. Experiential Store

Kehadiran teknologi seperti Virtual Reality (VR) dapat memberikan new experience bagi konsumen. Brand bisa memperkenalkan secara lebih dekat produk mereka dengan konsumen.

Experiential store dapat mengajak calon konsumen untuk merasakan secara langsung keunggulan produk mereka. Dengan cara yang berbeda dan kekinian, teknik yang melibatkan emosi ini potensial untuk menarik orang menjadi konsumen.

Perusahaan Samsung, misalnya, menghadirkan Samsung Experience. Bukan hanya memberi kesempatan bagi konsumen untuk menjajal produk, tapi Samsung juga menghadirkan kedai kopi.

30. Fair/Bazaar

Bazaar atau fair merupakan salah satu aktivitas promosi penjualan yang mampu menarik minat banyak pengunjung karena dikemas dalam tema yang menarik. Di sini, para penjual biasanya memasang harga yang miring atau lebih murah dibanding dengan harga di ritel reguler. Bazaar bisa menjadi cara penjualan yang menarik dan gampang mendapat pelanggan baru. Penjual pun bisa mendapat network baru karena bertemu dengan penjual lain yang membuka booth.

Comments

Popular posts from this blog

Apa Tugas Personal Selling [Sales Person] ?

Sumber: noobpreneur.com Salesperson  yang efektif lebih dari sekedar memiliki naluri dalam penjualan, namun mereka dapat dilatih sehingga memiliki kemampuan dalam metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. S alesperson  fokus pada komunikasi interpersonal, memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen, membentuk dan menjaga hubungan dengan konsumen, dan unit analisisnya ada pada tim penjualan. Berikut adalah tugas-tugas personal selling -   salesperson , yaitu: 1. Mencari calon pembeli ( prospekting ) Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya. 2. Komunikasi ( communicating ) Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat. 3. Penjualan ( selling ) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

5 Aspek Penting Personal Selling

Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling : 1. Professionalism (Profesionalisme) 2. Negotiation (Negosiasi) 3. Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) 4. Selling Person Pole (Peran penjual pribadi) 5. Managerial 1) PROFFESINALISM Professionalisme seorang   salesperson  dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para  salesperson  untuk bekerja se-efektif mungkin dalam seni menjual. Salesperson   yang baik bukan hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan salesperson . Sekarang, banyak perusahaan menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan salesperson- nya. Mereka diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan mereka

Sifat-Sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler (1997 :224) dalam bukunya manajemen pemasaran , personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memiliki tiga sifat khusus, yaitu : 1.Konfrontasi Personal ( Personal Confrontation ) Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 2. Pengembangan (C ultivation ) Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan. 3. Tanggapan ( Response ) Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.