Skip to main content

Promosi Penjualan untuk B2C dan B2B

Image result for sales promotion

Promosi penjulan adalah stimulus langsung terhadap konsumen agar melakukan pembelian. Cakupan promosi penjualan terdiri dari dua jenis, yaitu bisnis ke konsumen (B2C) dan bisnis ke bisnis (B2B). Dalam bisnis ke konsumen (B2C) terdapat beberapa jenis yang digunakan, yaitu (Hermawan,2012:133):
  • Kesepakatan harga: diskon harga, price pack deal (kesepakatan harga kemasan), pengembalian dana dan rabat, dan terakhir kupon.
  •  Kontes dan undian: dalam promosi penjualan, kontes dapat berupa perlombaan, sedangkan undian biasanya berupa produsen atau pengecer akan menempatkan kotak undian di toko pengecer, atau dapat juga konsumen untuk mengirimkan surat untuk mengikuti undian.
  • Acara dan pengalaman: menyelenggarakan acara pada dasarnya merupakan bentuk produk jasa/pelayanan (service) di mana konsumen mengalami (experience) secara langsung produk yang ditawarkan. Hal ini digunakan untuk membentuk citra positif bagi produk maupun perusahaan itu sendiri. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh event marketer.
  • Premium (hadiah): premium atau hadiah merupakan tambahan hadiah gratis pada saat pembelian barang langsung. Sebagai contoh, pembelian dua baju mendapatkan hadiah payung.
  • Continuity Programs: program ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk secara terus menerus dengan harapan mereka akan diberi hadiah di masa yang akan datang. Sebagai contoh, stampel pembelian (tranding stamp) yang diperoleh pembeli ketika membeli barang tertentu.
  • Sampel: kunci dari keberhasilan pemasar adalah produk yang dijual sampai ditangan konsumen. Maka sampel adalah salah satu caranya agar konsumen mau memcoba produk baru tersebut.
Berikut adalah promosi perdagangan bisnis ke bisnis (B2B), yaitu:
  • POP display: produsen memberikan unit tampilan titik pembelian (point of purches) secara gratis kepada pengecer dalam rangka mempromosikan produk tertentu.
  • Kontes penjualanhadiah akan diberikan kepada organisasi/individu yang dapat meningkatkan kuota penjualan dengan persentase terbesar.
  • Pameran dagang: pameran dagang dilakukan dengan cara memamerkan produk dalam acara pameran dagang guna menghasilkan transaksi.
  • Pertemuan tenaga penjual: Hal ini bertujuan untuk memotivasi agen penjual, menjelaskan produk, dan juga untuk memecahkan masalah yang dihadapi di lapangan.
  • Dorongan uang (push money-PM): Pembayaran ekstra yang diberikan kepada tenaga penjual yang memenuhi sasaran tertentu dari penjualan.
  • Pemenuhan pesanan (deal loader): Premium yang diberikan oleh produsen kepada pengecer atas pesanan produk dalam jumlah tertentu.
  • Kesepakatan dagang: insentif pembelian dan insentif periklanan. Insentif pembelian adalah bonus yang dibayar oleh produsen kepada penjual perantara ketika sejumlah produk telah dibeli dalam waktu tertentu, sementara insentif periklanan merupakan metode umum dikenakan pada produk konsumsi. Produsen membayar kepada pedagang grosir untuk iklan atas produknya.

Tujuan dari promosi penjualan itu bermacam-macam sesuai dengan jenis promosi penjualan tersebut. Berikut adalah tujuan, keunggulan dan kelemahan dari jenis-jenis promosi penjualan:
Tabel 2.2 Beberapa alternatif promosi penjualan
JENIS
TUJUAN
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
Kupon
Merangsang permintaan
Dukungan pengecer
Konsumen menunda pembelian
Deals
Merangsang coba-coba
Mengurangi resiko konsumen
Konsumen menunda beli, mengurangi product value
Premium
Membentuk goodwill
Konsumen suka barang gratis atau diskon
Konsumen membeli karena diskon bukan karena produk
Kontes
Mendorong pembelian, membentuk business in-ventory
Mendorong keterlibatan konsumen terhadap merek
Memerlukan ide reatif dan analitis
Undian
Kosumen membeli lebih banyak, meminimunkan aksi pergantian merek
Konsumen lebih sering menggunakan produk menyimpanan
Penjualan bisa menurun setelah undian berakhir
Sampel
Mendorong konsumen coba-coba
Resiko kecil bagi konsumen
Biaya relatif tinggi
Tranding stamp
Mendorong pembelian ulang
Membantu menciptakan loyalitas
Biaya relatif tinggi
Point of purchase display
Mendorong trial, memberi in-store support bagi alat promosi lainnya
Penampilan produk yang baik
Sulit meminta pengecer menempatkan merek pada tempat yang high traffic
Potongan
Mendorong konsumen beli, menghentikan penurunan penjualan
Efektifitas merangsang permintaan
Mudah ditiru, mengurangi perceived product value
Sumber: Sulaksana; “integrated marketing communication”, pustaka pelajar offset (2007:112)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

5 Aspek Penting Personal Selling

Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling : 1. Professionalism (Profesionalisme) 2. Negotiation (Negosiasi) 3. Relationship Marketing (Pemasaran Hubungan) 4. Selling Person Pole (Peran penjual pribadi) 5. Managerial 1) PROFFESINALISM Professionalisme seorang   salesperson  dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para  salesperson  untuk bekerja se-efektif mungkin dalam seni menjual. Salesperson   yang baik bukan hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan membenci upaya persuasi yang dilakukan salesperson . Sekarang, banyak perusahaan menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan salesperson- nya. Mereka diberi berbagai macam training untuk meningkatkan kemampuan mereka

Apa Tugas Personal Selling [Sales Person] ?

Sumber: noobpreneur.com Salesperson  yang efektif lebih dari sekedar memiliki naluri dalam penjualan, namun mereka dapat dilatih sehingga memiliki kemampuan dalam metode-metode analisis dan manajemen pelanggan. S alesperson  fokus pada komunikasi interpersonal, memahami kebutuhan dan karakteristik konsumen, membentuk dan menjaga hubungan dengan konsumen, dan unit analisisnya ada pada tim penjualan. Berikut adalah tugas-tugas personal selling -   salesperson , yaitu: 1. Mencari calon pembeli ( prospekting ) Personal selling setuju untuk mencari pelanngan bisnis baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannnya. 2. Komunikasi ( communicating ) Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat. 3. Penjualan ( selling ) Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

Sifat-Sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler (1997 :224) dalam bukunya manajemen pemasaran , personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memiliki tiga sifat khusus, yaitu : 1.Konfrontasi Personal ( Personal Confrontation ) Personal selling mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 2. Pengembangan (C ultivation ) Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan. 3. Tanggapan ( Response ) Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.