Menurut Swastha (1999), publisitas adalah "Sejumlah
informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke
masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari
sponsor".
Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat
promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan.
Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan
cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Judith Rich |
Publisitas merupakan istilah yang popular bukan saja dalam
dunia PR tapi dalam dunia sehari-sahari, dalam pandangan Judith Rich (dalam
Lesly, 1992:257), tidak ada batasan untuk ruang kreatif kegiatan publisitas
itu, selain batasan-batasan etika. Namun kreatifitas yang menghasilkan karya
yang bagitu kreatif dan menyenangkan namun tak memberikan apa-apa bagi apa yang
dipublikasikan. Artinya, kreatifitas disini adalah kreatifitas untuk mewujudkan
atau mencapai tujuan organisasi.
Publisitas adalah penempatan berupa artikel,
tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai berita baik karena luar
biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional, kemanusiaan, dan humor secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu tempat,
orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan
umum.
Publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai
seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain ,
publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya diberitakan media
massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah.
Kata
publisitas berasal dari kata Inggris, publicity yang memiliki pengertian
sebagai berikut: “publicity is information from an outside source that is used
by the media because the information has news value. It is an uncontrolled
method of placing massages in the media because the source does not pay the
media placement. “
Maksudnya, publisitas adalah informasi yang berasal dari
sumber luar yang digunakan oleh media massa karena informasi itu memiliki nilai
berita. Publisitas merupakan sebuah metode yang tidak dapat terkontrol, dalam
penempatan pesan di media massa karena sumber tidak membayar media untuk memuat
berita bersangkutan. Dengan demikian publisitas adalah informasi yang bukan
berasal dari media massa atau bukan pencarian wartawan media massa itu sendiri
namun media massa mengunakan informasi itu karena memiliki nilai berita. Media
massa kerap melaporkan berita publisitas karena merupakan cara yang mudah dan
ekonomis untuk mendapatkan berita dibanding harus mencari sendiri yang
membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya.
Traditional Publicity VS Content Marketing
|
Lawrence & Dennis L. Wilcox (pakar humas dari San Jose
State University) juga menyatakan publisitas sebagai informasi yang tidak perlu
membayar ruang-ruang pemberitaannya atau penyiarannya namun disaat yang sama tidak
dapat dikontrol oleh individu/perusahaan yang memberikan informasi, sebagai
akibatnya informasi dapat mengakibatkan terbentuknya citra dan mempengaruhi
orang banyak dan dapat berakibat aksi, dimana aksi ini dapat menguntungkan atau
merugikan saat informasi dipublikasikan.
Menurut Lesly (1992:6), Publisitas adalah penyebaran pesan
yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu
untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran
tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan publisitas itu sekedar pemberian
saran yang mengarahkan para wartawan untuk memasukkan nama perusahaan atau
produk kedalam berita di koran, majalah, acara TV dengan memberikan ide berita,
orang yang diwawancarai, informasi latar dan bahan-bahan lain.
David F.
Rahmacitti (1990:5), Publisitas adalah berita yang ditulis oleh media massa
yang mencakup pemberitahuan tentang suatu produk, layanan-layanan, acara-acara,
posisi, pekerja, kontribusi, sejarah, atau tujuan dari suatu bisnis, agensi
atau kelompok.
Newsom, Truk, Kruckeberg (2004:215), Publisitas adalah
berta-berita tentang seseorang, produk atau pelayanan yang muncul pada suatu
ruang atau waktu yang media sediakan dalam bentuk berita, feature, atau content editorial atau program dalam dunia broadcast.
Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang
ketiga, yaitu salah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan
seperti periklanan, promosi penjualan dan personal selling.
Mengenai
definisi publisitas, Philip Kotler mengutipnya dari dafinisi yang diberikan
oleh American Marketing Assosiation sebagai berikut : “publicity: non personal
stimulation for a product, service or business unit by commercially significant
news about it in a medium or obtaining favourable presentation radio,
television or stage that is not paid the sponsor”. Maksudnya publisitas merupakan dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu
produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan memuat berita-berita yang
sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara
tepat melalui televisi, radio, atau bioskop-bioskop dan seluruhnya ini tidak
dibayar oleh sponsor.
Menurut Converse, Huegy dan Mitchell, Publisitas
di-definisikan sebagai bentuk berita yang bersifat komersil tentang produk,
lembaga jasa atau orang yang dipublikasikan dalam surat kabar atau media massa
yang tidak dibayar oleh sponsor.
Berdasarkan pendapat-pendapet tersebut diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk
tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan
karena dalam pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian
publisitas mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.
Dari definisi di atas, bahwa media massa mau menerima
sumbangan berita atau informasi serta artikel dan tulisan dari pihak luar,
sepanjang tulisan tersebut memiliki nilai berita yang cukup tinggi untuk dapat
dimuat. Dalam definisi tersebut tidak disebutkan akan adanya kewajiban untuk
membayar atau membeli semacam ruang dan waktu tertentu seperti dalam iklan.
Artinya, jika suatu organisasi/perusahaan, perorangan, bisa mengemas sebuah
cerita atau artikel tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasinya
menjadi sebuah tulisan yang bernilai berita cukup tinggi maka media massa tidak
akan ragu-ragu untuk memuatnya, tanpa dipungut biaya apapun.
Hal inilah yang menyebabkan publisitas dikategorikan sebagai
metode komunikasi massa yang tidak terkontrol, karena diliput tidaknya sebuah
berita oleh media massa benar-benar tergantung dari layak muat tidaknya sebuah
berita.
Walaupun dibandingkan dengan iklan tampak bahwa publisitas
kurang pasti sifatnya, namun dari aspek kredibilitas pesan publisitas biasanya
dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan adanya persepsi
di masyarakat, bahwa iklan dianggap sebagai sebuah pesan yang persuasif serta
penuh dengan bujuk rayu mengajak khalayak untuk membeli sebuah produk. Lain
halnya jika sebuah cerita atau informasi muncul di media massa sebagai berita.
Berita dipersepsi sebagai suatu kejadian yang faktual, yang benar terjadi, dan
karenanya dianggap lebih jujur dan dapat dipercaya.
- High Veracity, yaitu publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu yang benar sebab pemberitaannya tidak memihak atau dianggap netral, dalam majalah dan surat kabar maupun TV.
- Off-guard, yaitu bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh setiap orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca. Dalam hal ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun seolah-olah konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos dari penjaganya.
- Dramatization, yaitu bahwa publisitas dapat menggambarkan keadaan produk perusahaan itu dengan jelas, misalnya dalam film, slide serta dapat didramatisir dalam bentuk cerita yang sedemikian rupa hingga produk dapat digambarkan dengan jelas.
Publisitas mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
- Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan.
- Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
- Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
- Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.
Publisitas menawarkan beberapa keuntungan antara lain tidak
ada pengeluaran biaya untuk berita yang disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada
pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya bukan berarti 100% publisitas
perusahaan tidak mengeluarkan biaya. Publisitas juga unggul dari aspek ekonomi.
Iklan dipungut biaya, sedangkan liputan media publisitas bebas biaya sehingga
melalui publisitas organisasi , seseorang jelas lebih diuntungkan. Publisitas
dianggap lebih kredibel daripada iklan dan karenanya disebut sebagai kegiatan
komunikasi yang tidak bisa dikontrol, karena tergantung dari besar kecilnya
nilai berita yang ada di sebuah kegiatan publikasi. Kegiatan publisitas di
media massa tidak dikenakan biaya apapun.
Ulasan tentang publisitas yang menarik
ReplyDelete