David Ogilvy lahir pada 23 Juni 1911 di West Horsley,
Inggris. Ia mendapatkan beasiswa di Universitas Fettes, Edinburgh pada umur 13 tahun. Tahun 1929, ia kembali mendapatkan beasiswa di Christ Church, Oxford. Tanpa beasiswa, ia tak akan mampu masuk ke
Fettes atau Oxford karena bisnis ayahnya terkena dampak resesi pada masa
pertengahan tahun 1920-an. Walaupun studinya tidak berhasil dan meninggalkan
Oxford, ia pergi menuju Paris di tahun 1931 untuk belajar menjadi juru masak di
Majestic Hotel. Setelah setahun, ia kembali ke Scotland dan memulai pekerjaan
menjual kompor AGA secara door-to-door.
David Ogilvy |
Prestasinya dalam penjualan menginspirasi bosnya untuk meminta
Ogilvy menulis buku petunjuk atau manual book tentang teori serta praktik bagaimana
cara menjual Kompor AGA, untuk dibagikan kepada tenaga penjual lainnya. Pada 30
tahun kemudian, manual book tersebut masih tetap dipakai sebagai sumber tulisan oleh
para editor Majalah Fortune. Mereka menyebutnya sebagai salah satu
manual book atau petunjuk penjualan paling bagus yang pernah ditulis.
Setelah melihat
manual book tersebut, adik Ogilvy yang bernama Francis Ogilvy, yang pernah bekerja
di agensi periklanan di London bernama Mather & Crowther, memperlihatkan
manual book tersebut kepada manajemen perusahaan. Mather & Crowther lalu
menawarkan jabatan Account Executive untuk Ogilvy. Sejak saat itulah kiprahnya dalam dunia periklanan dimulai.
Dari karyawan hingga mempunyai agensi sendiri, warisannya yang paling jelas
adalah Ogilvy & Mather Worldwide.
Ogilvy mementingkan dan memanfaatkan
training untuk menyalurkan ide serta pengetahuannya tentang bagaimana
menciptakan iklan dan mengembangkan pada orang lain. Program training yang disusun lengkap untuk setiap level di perusahaan, mulai dari karyawan baru, karyawan
level tengah, kepala divisi, bagian kreatif, media, dan lain-lain.
Setelah melalui tingkat awal training, mereka cenderung
menganggap training itu lebih sebagai hak istimewa untuk mengembangkan diri dan
tidak hanya sekedar tugas atau kewajiban saja. Ogilvy berusaha menghadiri
program-program training semampu mungkin, tanpa harus terbang karena ia ternyata
sangat takut naik pesawat. Ia akan memilih naik kereta bahkan untuk jarak
perjalanan yang sangat jauh sekalipun.
David Ogilvy meninggal pada 12 Juli 1999 di rumahnya yang
berlokasi di Chateau de Touffou, Bonnes, Perancis. Ia terkenal sebagai pemikir paling dominan dan orang yang
turut membentuk dunia periklanan. Bukunya Ogilvy On Advertising merupakan ulasan
tentang periklanan secara umum.
Confessions of An Advertising Man |
Di awal tahun 2004, Majalah Adweek menempatkan David Ogilvy
di urutan pertama sebagai tokoh panutan dalam dunia periklanan. Hasil yang sama
juga didapat dari hasil survei pada mereka yang mempelajari periklanan. Buku
best-seller-nya, Confessions of an Advertising Man menjadi salah satu buku yang
paling populer di industri periklanan
Empat pedoman utama David Ogilvy dalam periklanan, yaitu:
- Riset,
- Disiplin
- Profesional,
- Kecerdasan dan kreativitas,
- Benefit bagi klien
McDonald Ads |
Ogilvy & Mather telah menghasilkan periklanan hingga milyaran dolar. Berikut adalah strategi Ogilvy dalam membantu setiap kliennya:
Pertama, Ogilvy sadar bahwa hasil yang bisa didapat dari
setiap iklan sangat bergantung dari bagaimana anda memposisikan produk di
pasar.
- Apakah Anda memposisikan Schweppes sebagai soft drink atau lebih baik sebagai minuman mixer?
- Apakah Anda lebih baik memposisikan Dove sebagai produk untuk kulit kering atau produk yang bisa membersihkan paling bersih?
Hasil yang
didapat dari kampanye periklanan anda lebih banyak bergantung dari bagaimana anda memposisikan produk dari pada bagaimana anda menciptakan iklan itu sendiri.
Positioning harus dimantapkan sebelum iklan diciptakan. Disinilah riset bisa
berperan penting.
Kedua, setelah positioning, yaitu apa saja yang bisa
dijanjikan agensi iklan kepada kliennya. Sebuah janji bukanlah suatu tema,
slogan, atau klaim. Janji sebenarnya adalah benefit apa saja yang bisa didapat
oleh klien. Benefit tersebut haruslah unik dan kompetitif. Iklan yang
diciptakan harus bisa mengirimkan benefit tersebut. Kebanyakan iklan tidak
menjanjikan apa-apa. Jika tak punya janji dan tujuan, iklan cenderung membuat
produk menjadi gagal di pasaran, walaupun iklan tersebut banyak diingat atau
disukai orang.
Ketiga, setiap iklan harus bisa menyampaikan brand image
suatu produk. Kebanyakan produk tidak mempunyai brand image yang konsisten dari tahun
ke tahun. Iklan yang didedikasikan untuk membangun dan terus menerus mengasah
personality dan image dari suatu merek akan mampu mendapatkan market share
tertinggi di pasar.
Keempat, butuh suatu ide besar supaya kita bisa menarik audiens
dan menyadarkannya, betapa bagusnya produk kita. Hal terpenting, agar iklan bisa menggerakkan konsumen setelah melihatnya. Terkadang untuk menciptakan sesuatu yang simple, kita malah membutuhkan suatu
kejeniusan.
Kelima, kita harus menyadari bahwa iklan seringkali
menciptakan persepsi tentang produk, bukan sebaliknya. Jika iklan anda jelek,
konsumen akan mengira produk anda juga jelek dan mereka menjadi tidak tertarik
untuk membelinya. Inovasi sangatlah penting di sini. Kita harus mampu
menciptakan tren dan bukan mengikuti tren yang sudah ada. Iklan yang meniru
iklan lain jarang sekali bisa sukses. Seringkali anda juga harus menguji
inovasi anda pada konsumen dan lihat bagaimana mereka meresponsnya.
Keenam, Ogilvy tidak menemukan adanya korelasi antara iklan
yang memenangkan penghargaan dengan iklan yang sukses mendongkrak penjualan. Pada Ogilvy & Mather, mereka hanya memberikan penghargaan tahunan bagi kampanye
periklanan yang bisa memberikan kontribusi terbanyak dalam hal penjualan. Iklan
yang sukses tentu mampu menjual produknya dengan menyerap perhatian konsumen
kepada produknya. Produklah yang menjadi inti dari iklan, bukan iklan itu
sendiri.
Ketujuh, suatu agensi iklan yang bagus tahu benar bagaimana
men-segmentasikan produk menurut faktor demografis pasar,
"apakah produk
tersebut ditujukan untuk pria, anak-anak, atau untuk para petani yang berada di
daerah selatan, dan lain-lain."
Ogilvy & Mather menyadari bahwa segmentasi
sangat menentukan positioning suatu produk.
Kedelapan, yang tak kalah penting adalah hindari bersikap
terlalu kompleks dan rumit dalam menciptakan iklan. Kebanyakan kampanye iklan
itu terlalu rumit dan menyangkut daftar kepentingan pemasaran yang terlalu
panjang. Si agensi dibebani dengan terlalu banyaknya tuntutan dari eksekutif. Biasanya jika kita terlalu banyak ingin mencapai sesuatu dalam satu
langkah, akhirnya kita malah tidak mencapai apapun. Sungguh lebih baik
menyederhanakan ide dan strategi anda hingga menghasilkan satu tujuan sederhana
dalam beriklan.
Comments
Post a Comment